22.1.12

結婚したい?

Kekkonshitai? Pingin nikah? Kalau pertanyaan itu ditanyakan ke orang Jepang mungkin jawabnya bakal lama ya. Ini berdasarkan penuturan sensei ku lho ( dia orang cina tapi kayaknya udah nikah sama orang jepang) katanya banyak orang umur 40 tahun ke atas yang masih bujang dan belum punya pasangan. Jadi mereka belum nikah bukan karena mereka nggak pingin nikah tapi karena pasangan aja nggak punya. Pernah diadain survey tentang alasan orang Jepang kenapa mereka nggak menikah dan jawaban terbanyak adalah mereka nggak tau gimana cara memulai hubungan. Parah banget kan -,- tapi nggak heran juga sih. Kalo aku amati sensei-sensei di sekolah mereka kerjaanya tiap hari lembur sampai jam 10 malem padahal besok paginya jam 8 an udah harus masuk lagi. Ini sensei lho,nggak tau apa aja yang dikerjain sampe pulang selarut itu. Kalo tiap hari mereka kayak gitu gimana bisa berhungungan sama orang lain,ditambah tipe orang Jepang yang super diem *sumpah sepi banget disini kecuali kalo pergi ke pusat kotanya.

Terus fenomena lain yang terjadi adalah banyaknya wanita umur 30 tahun ke atas menikah dengan pria muda, umur 20 an gitu. Seperti aktor favoritku Matsuyama Kenichi (26) yang nikah sama Koyuki (34), kaget deh pas denger beritanya :o Alasan pria-pria muda itu mau nikah sama wanita yang jauh lebih tua dari mereka adalah :
1. Wanita umur 30 tahun ke atas cenderung sudah punya pekerjaan yang mapan,artinya mereka banyak duit.
2. Wanita umur 30 tahun ke atas sudah tahu apa yang harus mereka lakukan sebagai istri, seperti memasak, mencuci, dsb. Jadi mereka nggak perlu repot mikirin hal-hal seperti itu, nggak perlu tengkar gara-gara hal sepele, dan yang pasti ngerasa lebih dimanja.

Cerita lain yang aku dapet dari sensei adalah tentang pria yang baru nikah umur 50an dengan wanita yang lebih muda tapi motifnya adalah untuk merawat orang tuanya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Jadi kerjaannya si wanita ini setelah menikah adalah ngemong orang tua suaminya. Sepuluh tahun kemudian, orang tua si pria ini membaik dan apa selanjutnya yang terjadi? Wanita ini diceraikan begitu saja!

Yaa mungkin ini cerita kurang bagus tentang pernikahan di kalangan orang jepang, tapi pastilah nggak semua kayak gini hehe.. Oh iya sedikit info tentang salah satu budaya jepang yang menarik adalah orang jepang kalo baru punya anak,anaknya dibawa ke jinja (Budha),kalo menikah perginya ke gereja (Kristen),dan kalo meninggal dikubur di otera (Shinto). Omoshiroi desune.. Bener-bener budaya diambil satu-satu terus dikombinasikan jadilah budaya Jepang..

ARUBAITO

Sejak tanggal 6 Januari 2012 aku mulai arubaito di kantin sekolah. Apa itu arubaito? Ditulisnya sih pake huruf katakana ya,berarti dari bahasa asing tapi aku sendiri juga belum tahu asal katamya apa hehe.. Arubaito itu part time job (kerja paruh waktu). Di jepang. orang asing boleh kerja tapi yang jelas dalam batas-batas tertentu. Contohnya kayak kedaanku sekarang ini. Aku pegang visa ryuugakusei (pelajar asing). Sebelum kerja,kita harus mengurus berkas ke kantor pemerintahan untuk dapat surat ijinnya. Nah, aku nggak seberapa tahu prosesnya kayak apa soalnya kemarin yang ngurus pihak sekolah. Kalau sudah dapat surat ijin itu, baru deh kita bisa kerja. Untuk pelajar asing jatah kerjanya 28 jam/minggu. Jadi rata-rata per hari bisa kerja 4 jam. Gajinya dihitung per jam,standarnya sih per jam bisa dapat 700 yen ke atas.

Nah apa aja yang aku lakukan di kantin? Kerjaanku mulai dari hari Senin-Jumat jam 09.30-12.30. Pertama harus absen dulu terus cap cus langsung ke kantin naruh barang-barang dan pake apron. Tugas pertama mesti nyuci panci besar bekas masak nasi dilanjutkan dengan menata piring,gelas,nampan,dsb. Lalu nyiapin tempat sampah, ngelap meja-meja, dan bersiin dapurnya. Agak sibuk kalau udah jam 11 an soalnya jamnya istirahat dan tugasku adalah nyuci semua piring cawan sendok garpu dst (alat-alat makan pokoknya). Masalahnya adalah cara orang Jepang makan itu ribet. Nggak bisa yang cuma pake satu piring kayak di Indonesia. Satu nampan isinya ada 3-4 piring/ cawan plus sumpit / sendok garpu. Biasanya ibu-ibu yang di kantin bikin 60 porsi-an. Jadi dalam sehari aku bisa nyuci 300 lebih alat makan hahaha :D

Yang bisa aku pelajari dari cara kerja orang Jepang (meski baru dua migguan sih hhe) adalah mereka orangnya perfect banget! Semua kerjaan harus sesuai urutan, nggak banyak omong, dan tepat waktu. Aku pernah telat 2 menit aja udah ditegur. Karena keterbatasan kemampuan bahasaku, sering banget kena omel hehe.. Kadang maksudku sama maksudnya ibu kantinnya beda. Padahal aku udah tahu apa yang harus aku lakuin tp ya karena miskomunikasi itu dikira aku nggak hafal-hafal tugasku apa aja..  Ya sudahlah nggak usah dimasukkan ke hati :p Maklum juga soalnya ibunya udah berumur.

Mungkin itu aja kali ya sekilas tentang kerja part time job di Jepang. Ini kerjaannya cuma 3 bulan,mungkin nanti kalo aku dapet kerjaan lagi beda lagi ceritanya :)